Tek Berjalan


"DAFTAR ULANG MAHASISWA SECARA ONLINE, SELAIN DENGAN CARA INI DITOLAK"

Pelatihan BTCLS di Akper Dharma Insan Pontianak


Pentingnya keterampilan dasar tanggap darurat bencana








Kesiapan semua pihak untuk menangani pencegahan dan dampak akibat bencana alam sangat diperlukan, khususnya para tenaga kesehatan. Pasalnya, Indonesia termasuk negara rawan bencana alam.
Berdasarkan laporan bencana Asia Pasifik tahun 2010, Indonesia masuk peringkat keempat sebagai negara yang rentan terkena dampak bencana alam di Asia-Pasifik.  Sementara, laporan penilaian global tahun 2009 pada reduksi risiko bencana, Indonesia masuk peringkat ketiga untuk gempa, dan pertama untuk tsunami.
Atas dasar itulah, diperlukan keterampilan dasar untuk menghadapi korban gawat darurat sebelum dirujuk dan tiba di Rumah Sakit (RS). Petugas kesehatan terutama perawat dan bidan serta tenaga kesehatan Indonesia dan para relawan diwajibkan memiliki keterampilan tersebut.
"Apabila pertolongan itu sudah tertata baik, maka pertolongan korban gawat darurat pada bencana akan maksimal," ujar Direktur International Nurse Training Center/INTC Direktur Sudiharto, SKp. M.Kes.RN dalam acara pembukaan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS), di Akper Dharma Insan, Pontianak, dilaksanakan tanggal 4 s/d 8 maret  2013.
Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) in disaster  yang digelar International Nurse Training Center/INTC (Pusat Pelatihan Perawat Internasional) itu sendiri dimulai sejak 19-23 Desember 2012.
"Kursus ini dirancang untuk menghadapi korban gawat darurat pre and in hospital yaitu sebelum dirujuk dan saat tiba di Rumah Sakit,"  jelasnya.
Dia melanjutkan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian korban pasca bencana ataupun kecelakaan dengan penanganan benar. "Penanganan terhadap korban baik bencana ataupun keadaan darurat jika salah dilakukan akan menyebabkan terjadi mal praktik seperti yang saat ini,"tandasnya.
Disampaikan, pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) in disaster atau bantuan hidup dasar pada kecelakaan dan jantung ini selain sangat berguna untuk pengembangan kualitas sumber daya petugas kesehatan, juga untuk memenuhi kualitas perawatan Indonesia sesuai
Dengan   standar internasional.
"Tujuan para peserta ikut dalam pelatihan ini untuk mendapatkan akreditasi di Rumah Sakit dan calon petugas Tenaga Kesehatan Indonesia," jelas Sudiharto.
Dalam kegiatan pelatihan selama empat hari ini para peserta mendapatkan materi diantaranya Building Learning Commitment (BLC), Etik Hukum Keperawatan Gawat Darurat, Airway Breathing Management, Shock Management, Triase, Evakuasi dan Rujukan, serta kegiatan simulasi penanganan bencana.
Pelatihan ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Dharma Insan Pontianak dari tanggal, 4 s/d 8 Maret 2013